Jumat, 08 September 2017

Rangkaian Aktif HIGH dan Aktif LOW

Apakah kalian pernah mendengar istilah aktif high dan aktif low?
Mungkin bagi kalian yang menyukai elektronika digital dan sering ngoprek mikrokontroler, istilah aktif high dan aktif low tidaklah asing di telinga kalian.

Sebenarnya istilah aktif high dan aktif low sangatlah penting untuk dipahami bagi yang berminat mempelajari mikrokontroler. Karena jika kalian tidak memahami istilah di atas, besar kemungkinan kalian tidak akan paham dengan coding yang akan kalian buat.

Jadi langsung aja kita masuk ke materi Rangkaian Aktif HIGH dan Aktif LOW.

Apa itu Rangkaian Aktif High?

Rangkaian aktif high merupakan rangkaian digital yang bila diberi logika low (0) akan mati dan bila diberi logika high (1) akan hidup. Sangat simpel kan pengertian rangkaian aktif high.

rangkaian aktif high
Rangkaian di atas merupakan rangkaian aktif high. Di mana common dari rangkaian tersebut adalah ground (GND) atau tegangan 0 Volt.

Rangkaian aktif high dikenal juga dengan istilah rangkaian pull up resistor, karena resistor berada pada posisi atas.

Apa itu Rangkaian Aktif Low?

Rangkaian aktif low merupakan kebalikan dari rangkaian aktif high. Pada rangkaian ini, rangkaian digital akan mati bila diberi logika high (1) dan akan hidup bila diberi logika low (0).

Rangkaian di atas merupakan rangkaian aktif low. Di mana common dari rangkaian tersebut merupakan VCC atau tegangan 5 Volt.

Rangkaian aktif low dikenal juga dengan istilah rangkaian pull down resistor, karena resistor berada pada posisi bawah.

Penjelasan Rangkaian Aktif High

Pada rangkaian aktif high. Ketika diberi logika high (1), maka tegangan pada kaki anoda LED akan lebih positif dibandingkan dengan kaki katoda LED. Karena kaki katoda LED dipasang ke ground yang memiliki tegangan 0 Volt, maka terdapat selisih tegangan yang berlebihan pada kaki anoda dan kaki katoda LED yang dapat menyebabkan LED menyala.

Sebaliknya, bila diberikan logika low (0), maka tegangan pada kaki anoda LED tidak akan lebih positif dibandingkan kaki katoda LED. Hal tersebut menyebabkan LED tidak menyala.

Penjelasan Rangkaian Aktif Low

Pada rangkaian aktif low. Ketika diberi logika low (0), maka tegangan pada kaki katoda LED akan lebih negatif dibandingka dengan kaki anoda LED. Karena kaki anoda LED dipasang ke VCC yang memiliki tegangan 5 Volt, maka terdapat selisih tegangan yang berlebihan pada kaki anoda dan kaki katoda LED yang dapat menyebabkan LED menyala.

Sebaliknya, bila diberikan logika high (1), maka tegangan pada kaki katoda sama positifnya dengan kaki anoda LED. Hal tersebut menyebabkan LED tidak menyala.

Cara Mengetahui Rangkain Aktif High atau Aktif Low?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui sebuah rangkaian digital itu aktif high atau aktif low. Caranya tersebut meliput:

1. Tanya sama si pembuat rangkaian

Sangat sederhanakan? Kalian tinggal tanyakan saja kepada orang pembuat rangkaiannya. Kemungkinan besar orang yang membuat rangkaian pasti tau jenis rangkaian yang dibuatnya. Jika dia tidak tahu maka kemungkinan besar orang tersebut hanya menyalin (copy-paste) rangkaian orang lain.

2. Cek common

Cara kedua adalah dengan cara mengecek common-nya. Apakah common-nya dipasang ke anoda atau ke katoda? Bila common-nya dipasang di VCC maka rangkaian tersebut merupakan rangkaian aktif low (0). Sedangkan bila common-nya dipasang di ground maka rangkaian tersebut merupakan rangkaian aktif high (1).

3. Coba program

Cara yang terakhir yang bisa kalian lakukan untuk mengetahui jenis rangkaian digital tersebut adalah dengan mencoba dengan program. Programnya bisa dengan arduino atau dengan AVR.

Kegunaan Rangkaian Aktif High dan Aktif Low

Rangkaian aktif high dan aktif low merupakan rangkaian yang sederhana tetapi penting dalam bereksperimen atau mengoprek sebuah mikrokontroler. Kedua rangkaian tersebut dapat mewakili berbagai macam rangkaian GPIO (General Purpose Input Output) seperti lampu, switch, relay, motor, dan lainnya.

Itulah penjelasan saya mengenai Rangkaian Aktif High dan Aktif Low. Semoga artikel saya dapat membantu kalian yang sedang belajar mikrokontroler atau elektronika digital. Terima kasih, sampai jumpa di artikel saya selanjutnya.

Salam ngoprek.

1 komentar: